Friday, 12 April 2013

Karangan

Pengertian Karangan

Karangan adalah hasil dari Inspirasi seseorang yang dituangkan melalui tulisan. Nurdin (2005:231) mengatakan bahwa karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulan bahwa karangan adalah hasil dari inspirasi seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang.

Macam-Macam Karangan

Karangan dibagi menjadi 3 :

1. Karangan Ilmiah.

2. Karangan Non-Ilmiah

3. Karangan Semi-Ilmiah.



1. Karangan Ilmiah

Karangan Ilmiah dalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.



2. Karangan Non-Ilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Contohnya : Dongeng, Cerpen, Novel, Drama, Roman, dll.



3. Karangan Semi Ilmiah

Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya :  berada diantara ilmiah.



Sifat-Sifat Karangan

Sifat-Sifat Karangan Ilmiah :

1.      Non teknis kongkrit

Informatif, bernada populer, spesifik dan konkrit, tanpa ajakan, emosional atau imaginatif, sistematis dan ditujuakn kepada pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar

2.      Teknis umum:

Informatif, teknis, tidak untuk keberuntungan pribadi, masalah secara umum, kongkrit, tidak ada ajakan emosional, ditujukan kepada pembaca berpengetahuan teknis

3.      Abstrak normal

Informatif,umum, non teknis, tidak untuk kepentingan pribadi menyertakan pendapat orang lain tanpa bukti, tidak ada ajakan emosional, populer.

4.      Spesifik historis

Informatif, sumber sejarah, tanpa ajakan emosional, tidak untuk kepentingan pribadi, tidak memuat penilaian, konkret, spesifik, semi teknis, bahasa dan susunan normal



Sifat-sifat karangan non ilmiah:

1.      Diskriktif

Informatif sebagian imagnatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.

2.      Kritik tanpa dukungan bukti:

Tidak memuat informasi spesifik berisi bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasar, subyektif dan pribadi.

3.      Emotif

Sedikit informasi, kewahan & cinta menonjol, melebihakn kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis.

4.      Persuasif

Cukup Informatif, penilaian fakta  tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berpikir pembaca



Bentuk-Bentuk Karangan

1.      Narasi (cerita)

Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

2.      Deskripsi (Lukisan)

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

3.      Eksposisi (paparan)

Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.  Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja.  Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

4.      Argumentasi (Bincangan)

Paragraf yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.



Ciri-ciri karangan Ilmiah

Ciri-Ciri karangan Ilmiah :

1.      Menyajikan fakta objek secara sistematis

2.      Pernyataaan cermat, tepat, lulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan

3.      Penulisnya tidak mengejar keuntungan pribadi

4.      Penyusunannya dilaksanakan secara sistemaatis, konseptual dan prosedural

5.      Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta

6.      Tidak emotif menonjol perasaan

7.      Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbewntuk atas dasar fakta.



Ciri-ciri karangan Ilmiah Populer

Ciri-ciri karangan Ilmiah Populer :

1.      Fakta obyektif dan disesuaikan dengan masyarakat

2.      Menggunakan kata/bahasa sedrhana

3.      Mudah dimengerti

4.      Tidak memuat hipotesa

5.      Tidak ragu-ragu

6.      Bersamaan dengan historis dan kadang-kadang diselipi cerita fiktif

7.      Judul mudah ditangkap maksudnya

8.      Menghimbau perasaan pembaca seolah-olah mengalami atau melihat sendiri



 Sumber :

link ini

No comments:

Post a Comment