Wednesday 14 December 2011

Fibroadenoma Mammae (FAM)

Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan stroma jaringan ikat.

Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara yang bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapat digerakkan.


Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.
Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda


Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat bergerak mobile, sehingga sering disebut sebagai ”breast mouse”.




and so on ...
(sumber: google.com)

yang jelas, this kind of text made me feel.. indescribable.

beberapa bulan yang lalu, saya merasakan ada yang aneh pada daerah itu , sempet cerita sama mama tapi mama cuma bilang "mungkin otot cape aja kali de...". yang saya tau, mama ngomong kaya gitu karena beliau juga takut, dan beliau pengen saya nggak panik. awalnya iyaa, saya percaya.

sampai 1 bulan kemudian, saya ikut camping bersama teman-temen seperguruan silat yang saya ikuti ke puncak. saya punya teman-teman dekat disini, kami berempat memang berteman sejak SMA, kepada mereka lah saya bercerita. kenapa? Devy, salah satu teman saya punya pengalaman serupa. mamanya menderita kanker payudara dan sudah dioperasi untuk mengangkat payudara itu. opini saya, Devy pasti tau gejala penyakit tersebut.

benar saja, setelah bercerita dan saya mempersilah Devy untuk merabanya, ia pun kaget. "Mending cepet cepet diperiksain May, supaya ga makin parah. semoga aja ga sampe kanker atau tumor ganas yaa..." Devy, Lita dan Shofa memberikan semngat positif pada saya. ya, berpikirlah positif, pasti semuanya akan baik-baik saja :)

pulang dari camping, saya kembali bercerita pada mama. kali ini lebih detail. saya meminta mama merabanya sendiri, memeriksa sendiri benjolan itu. saya tau mama juga takut, tapi seorang ibu tidak mungkin memperlihatkan rasa takutnya dihadapan anak yang sedang sakit. "besok mama bikin janji sama dokter Eva ya, kita check up sama dia." begitu ujar mama. aku mengangguk, penuh harap agar itu bukan penyakit yang parah.

dari dokter Eva (dokter umum yang juga merupakan tetangga dekat saya), beliau menyimpulkan saya mengalami FAM atau Fibroadenoma Mammae. "ini banyak terjadi sama remaja seusia kamu. ini tumor jinak, setelah diangkat melalui operasi semua akan kembali normal. ga ada bekasnya kok, bekas jahitan juga bisa hilang.." dan beliau memberi senyumnya yang teduh.

dokter Eva juga bercerita tentang almarhum ibunya yang mengalami kanker payudara. dia menyarankan saya untuk mencoba terapi tradisional. "ibu saya dulu nempelin daun capo yang udah di pange, dicampur kunyit putih & di tumbuk kasar supaya getahnya keluar. dimasukkan ke saputangan tipis terus ditempelin sebelum tidur. panasnya bisa bikin benjolannya hancur, jadi gak perlu dioperasi. minum rebusan daun sirsak juga, itu membantu menghancurkan benjolannya juga. sebelum meninggal dan tanpa operasi, kanker ibu saya pun sembuh, benjolannya hilang" ujarnya.

setelah kompromi sama orang tua dan kakak-kakak saya, kami sepakat untuk mengikuti terapi tradisional dulu. saya sendiri optimis ini bisa menyembuhkan. toh kata dokter Eva, ini biasa terjadi pada perempuan seumuran saya.

memang saya pun menaruh niat untuk mengangkat FAM ini jika sampai beberapa bulan mendatang terapi ini tidak memberi hasil yang signifikan. plan B memang harus selalu ada. operasi tetap menjadi opsi bagi saya, tapi pilihan kedua. saya cuma ga mau membebankan orang tua dan kakak-kakak. tapi di lain sisi, entah itu otak atau hati yang bicara, "saya juga gak mau setiap hari membawa penyakit, yang suatu saat bisa berubah jadi tumor ganas :|"

Allah pasti memberi cobaan yang bisa diselesaikan oleh umatnya. saya hanya diberikan ujian ini supaya naik level dari tingkatan saya. ini tandanya, Allah sangat sayang sama saya :)

2 comments:

  1. Semoga cepet sembuh deh, Istriku juga sedang mengalaminya sekarang. Gimana perkembangannya sekarang? masih pake ramuan tradisional?

    ReplyDelete
  2. sekarang sudah dioperasi mb?saya juga mengalami hal yang sama

    ReplyDelete