Sunday 1 April 2012

Pendapatan Nasional

“Pendapatan nasional identik dengan apa yang dihasilkan bukan apa yang diterima oleh negara tersebut”
Bila Anda seorang yang memiliki penghasilan tetap, baik pegawai maupun pengusaha tentu dengan mudah dapat menjawab pertanyaan berapa pendapatan Anda per bulan atau per tahun. Namun tidak demikian halnya dengan sebuah negara. Pendapatan nasional suatu negara tidak sama dengan jumlah penerimaan yang diterima atau dikumpulkan oleh negara tersebut baik dari sektor perpajakan, bukan pajak dan penerimaan-penerimaan lain yang dilegalkan oleh peraturan perundang-undangan.
Terminologi pendapatan nasional yang sering digunakan dalam kazanah ekonomi adalah Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai terjemahan dari term internasional Gross Domestic Product (GDP). Case & Fair, 1996 mendefinisikannya sebagai “The total market value of all final goods and services within a given period, by factors of production located within a country” yang bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang berada dalam perekonomian tersebut.
Bila melihat definisi pendapatan nasional di atas, pendapatan nasional identik dengan apa yang dihasilkan bukan apa yang diterima oleh negara tersebut sehingga yang diperhitungkan adalah output nasional negara tersebut pada periode waktu tertentu. Nilai output nasional inilah yang secara makro dijadikan salah satu indikator untuk melihat apakah alokasi telah terjadi secara efisien dalam suatu perekonomian. Ada tiga hal penting dalam perekonomian yang dapat ditunjukkan oleh besaran output nasional suatu negara, yaitu :
1. Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian (tenaga kerja, modal, uang dan kemampuan kewirausahawanan) digunakan untuk memproduksi barang & jasa;
2. Memberikan informasi awal tentang produktivitas & tingkat kemakmuran suatu negara, yaitu dengan membaginya terhadap jumlah penduduk yang dikenal dengan istilah output nasional per kapita;
3. Memberikan gambaran terhadap masalah-masalah structural yang dihadapi oleh suatu perekonomian. Contohnya, jika sebagian besar output nasional dinikmati hanya oleh sebagian kecil penduduk maka dapat dikatakan perekonomian tersebut memiliki masalah dengan distribusi pendapatannya.
Dari definisi di atas, dapat ditegaskan bahwa dalam menghitung pendapatan nasional perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Bahwa yang dihitung dalam PDB adalah produk dan jasa yang digunakan oleh pemakai akhir (untuk konsumsi);
2. Bahwa nilai output nasional tersebut dihitung berdasarkan tingkat harga yang berlaku pada periode waktu tersebut (harga pasar);
3. Bahwa perhitungan PDB tidak mempertimbangkan asal faktor produksi (DN atau LN), yang penting faktor-faktor produksi tersebut berlokasi dan digunakan di negara tersebut saat menghasilkan output.

sumber: link ini

No comments:

Post a Comment