Wednesday 2 November 2011

happy anniversary


Jam menunjukkan pukul 10 malam. Tak ada satupun sms ku dijawab. Terakhir aku hanya mengatakan selamat malam dan menyusulnya tidur. Sebersit harapan ada dering di ponselku pada jam 12 malam nanti, dan ucapan happy anniversary. Tapi tak apa, bercinta dengannya tak perlu banyak kata. Saat ragu itu melanda, satu pelukan dan kecupan di kening sudah cukup membuat ragu itu menghilang. Aku tau ia mencintaiku, tanpa banyak kata.

***

Aku terbangun dan menjalani pagiku seperti biasa, hectic di pagi hari. mandi, merapikan pakaian dan dandan simple seperti biasa, lalu sarapan. Tak ada yang special darinya hari ini. sapaan selamat pagi yang tidak pernah absen itupun tetap singgah di ponselku.

Sesampai aku di kampus, ia menyambutku dengan rangkulannya seperti biasa. Lalu kami berjalan menuju kelas kami bersama, masih sama seperti setahun belakangan ini. yang beda adalah senyumnya yang mengembang tanpa lelah. Rangkulannya pun tak ia lepas dengan beberapa kali ia mencium ubun-ubunku dengan mudah karena aku memang lebih pendek darinya. Dengan nyaman kusenderkan kepalaku di dada bidangnya. Ini adalah bagian terindah darinya yang selalu kukagumi. Dada bidang ini sungguh membuatku seakan aku sangat safety berada disini, disampingnya.

Kubuka pintu kelasku dan taraaaa…
Sekotak tiramisu yang sungguh menggiurkan itu sudah terletak manis di atas mejaku dengannya. Sebuket bunga mawar putih dan sebuah benda dibungkus kertas kado juga sudah tertata manis. Senyumku spontan mengembang. Ia merangkulku dari belakang. “aku sayang kamu, happy anniversary ya baby… “ dikecupnya ubun-ubunku sambil menggiringku ke meja kami.

Ia memberi isyarat untuk meniup lilin berbentuk angka 1 itu. Ia menggenggam tanganku lalu mengajakku untuk make a wish. Sungguh aku berdoa dengan penuh khusyuk “tuhan, jika ia jodohku, dekatkanlah kami dengan ridho-Mu. Kuatkanlah hati kami oleh segala aral rintang pada hubungan kami. Biarkan aku mencintainya atas nama-Mu. Namun jika ia bukan jodohku, mudahkanlah perpisahan kami dan bimbinglah kami agar tetap menjaga silaturahmi yang sungguh indah ini…”ia menungguku membuka mata. Aku menatap matanya yang penuh cinta, lalu kami meniup lilin angka 1 itu bersamaan.

***

Sore itu pantai memberi cuaca berangin, membuatku langsung betah untuk langsung terduduk dan menikmati ombak-ombak kecil yang saling susul menyusul. Ia duduk disampingku sambil memberikan 1 kelapa muda. Tak ada kata. Ia hanya merangkulku lagi dan aku menyenderkan kepalaku dibahunya.

Aku memejamkan mata sejenak. Mendengarkan suara ombak yang merdu, kicau burung camar, dan gumaman lagu John Mayer berjudul Clarity. Ini surga kecilku. Menikmati setiap detikku dengannya. Menikmati setiap belaian halus tangannya di kepalaku.

Saat aku membuka mata menatap ke ujung laut, matahari tengah tersenyum padaku. Memberi bias mega merahnya. Memberi suasana sunset yang menyejukkan mata. Kini dia memelukku. Kubalas pelukannya dengan mesra. Aku berbisik “aku bahagia sama kamu sekarang. Jangan bosen bikin aku bahagia yaaa..”

Dia hanya tersenyum dan menggenggam tanganku. “selama kamu disini..” ia menunjuk dadanya, “aku mau bikin kamu bahagia terus.” Lalu kutatap matanya, “aku gak mau kemana-mana. Aku mau selalu ada disitu..” aku menimpakan tanganku diatas tangannya yang masih menempel didadanya.

Tak ada banyak kata, tapi senyum kami terus mengembang sepanjang hari kami; Anniversary Day.

***
Aku membuka mataku saat alarm itu berbunyi. Rutinku, membuka flip handphone untuk melihat jam dan mengecek sms atau apapun. Ya, ada 1 sms dari dia.

Beb, maaf ya aku ketiduran..
Oiyaa, happy first anniversary yaa sayang :*

Time : 01.00 01-11-2011

Aku tersenyum dan membalas sms itu dengan sapaan selamat pagiku.

Begitu bahagianya aku di mimpiku semalam. Aku tak lagi berharap macam-macam. Aku berterimakasih pada tuhan, Dia memberi hadiah anniversary-ku. Mimpi itu.

Benar kan, bercinta dengannya tak perlu banyak kata.





note : happy anniversary dhimas :) i accidentally in love with you!

No comments:

Post a Comment