Thursday 2 May 2013

Metode Ilmiah


Metode ilmiah
atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu:

  • Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
  • Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
  • Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
  • Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
  • Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
  • Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.

Tujuan dari mempelajari metode ilmiah adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
Beberapa poin dari tujuan dan manfaat seseorang atau peneliti mempelajari metode ilmiah, yaitu :
1. Mengetahui tata cara penulisan ilmiah.
2. Dapat menyusun fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis.
3. Menambah wawasan dalam menggunakan teknik yang cepat dan tepat untuk digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah.
4. Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku. 

Langkah-langkah penyusunan karya ilmiah
Karya ilmiah atau karangan ilmiah atau scientific paper adalah sebuah laporan yang secara tertulis dan diterbitkan dengan memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau dalam sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Atau karya ilmiah ini dapat diartikan sebagai karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, dalam bidang tertentu dengan sistematika penulisan bersantun bahasa yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten. Menurut Suhardjono (1995), tidak semua karya tulis merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan.
Adapum jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium atau paper, artikel ilmiah, naskah publikasi, tugas akhir, skripsi, tesis, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Adapun tahap-tahap dalam penyusunan karangan ilmiah

A. Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
  • Menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian (didukung oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah).
  • Menentukan Tema
  • Tema terbentuk berdasarkan satu topik yang akan dibahas. Topik haruslah berupa tesis.
  • Tema ditentukan lebih dahulu sebelum topik karena ruang lingkupnya lebih luas dan abstrak
  • Pokok masalah yang ditentukan sebelum menyusun karangan. Tesis adalah pernyataan yang didalamnya terdapat tema karangan

Dalam pemilihan masalah/topik juga mempertimbangkan beberapa hal :
  • Harus topik yang paling menarik perhatian.
  • Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
  • Memiliki data dan fakta yang obyektif.
  • Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit.
  • Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan referensi.

Dalam pembatasan topik/penentuan judul harus memperhatikan beberapa hal berikut :
  • Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.
  • Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana).
  • Menentukan Tujuan. Dalam penulisan, tujuan merupakan pedoman dalam menyusun karangan maupun mencari bahan dan data yang diperlukan. Setiap penulis memiliki tujuan tertentu sehubungan dengan kegiatan menulisnya. Misalnya untuk mempengaruhi, meyakinkan, memberi informasi, menceritakan, dan sebagainya.
  • Mengumpulkan Bahan/Data. Bahan dapat diperoleh melalui apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dialami, dibantu dengan membaca dan daya khayal. Bahan dan data yang sudah terkumpul diinventariskan dan diseleksi untuk disusun menjadi kerangka karangan.
  • Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis

Kerangka karangan adalah Garis besar karangan yang memuat pokok pikiran.

Disusun berdasarkan :
  • Urutan waktu
  • Urutan peristiwa
  • Urutan penting
  • Urutan tidak langsung
  • Urutan tempat

Fungsi dari membuat kerangka karangan :

  • Mempermudah dalam penyusunan karangan
  • Menyusun karangan secara teratur
  • Menghindari penggunaan kalimat atau pokok pikiran yang berulang
  • Miniatur dari seluruh karangan Pola Penyusunan kerangka karangan :
  • Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang akan dilakukan.
  • Pola Alamiah berdasarkan faktor alamiah
  • Pola Logis berdasarkan jalan pikiran

Mengembangkan Kerangka Karangan

Yang perlu diperhatikan adalah bahasa, susunan Isi, dan susunan pengutaraan.
Hipotesis perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang kita angkat. Ini penting untuk kita lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah yang kita hadapi. Hipotesis untuk kepentingan karya tulis ilmiah ini tidak harus dirumuskan secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi utama hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
Metodologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data)

Adapun Tahap Pengumpulan data :
  • Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.
  • Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
  • Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti. Percobaan di laboratorium/ pengujian di lapangan.

B. Tahap Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

I. Bagian Pembuka
- Cover
- Halaman judul.
- Halaman pengesahan.
- Abstraksi
- Kata pengantar.
- Daftar isi.
- Ringkasan isi.

II. Bagian Isi
II.1 Pendahuluan
- Latar belakang masalah.
- Perumusan masalah.
- Pembahasan/pembatasan masalah.
- Tujuan penelitian.
- Manfaat penelitian.
II.2 Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
- Pembahasan teori
- Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
- Pengajuan hipotesis
II.3 Metodologi penelitian
- Waktu dan tempat penelitian.
- Metode dan rancangan penelitian
- Populasi dan sampel.
- Instrumen penelitian.
- Pengumpulan data dan analisis data.
II.4 Hasil Penelitian
- Jabaran varibel penelitian.
- Hasil penelitian.
- Pengajuan hipotesis.
- Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.

III. Bagian penunjang
- Daftar pustaka
- Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
- Daftar Tabel

C. Tahap Penyuntingan atau Evaluasi


Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai. Tahap penyuntingan ini bertujuan untuk :
  • Melengkapi yang kurang.
  • Membuang yang kurang relevan.
  • Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping).
  • Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.

Di samping itu penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan. Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:
  • Segi kerapian dan kebersihan.
  • Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
  • Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan Bahasa Indonesia sesuai EYD.

Dalam petunjuk teknis penulisan atau pengetikan ini terdiri dari format Jenis dan Ukuran Kertas, Format Jenis dan Tipe Huruf, Pengaturan Ruang Ketikan (lebar margin halaman kertas) , Indensi serta Penomoran Halaman.

1. Jenis dan Ukuran Kertas dalam Skripsi dan Makalah Standar Jenis dan ukuran kertas yang digunakan dalam karya ilmiah terutama penulisan Skripsi dan makalah biasaanya menggunakan kertas HVS putih, dengan berat 80 gram, dengan ukuran A4 (lebar 21 cm serta panjang 29,7 cm)

2. Jenis dan Tipe Huruf
Jenis huruf yang biasa digunakan dalam membuat Skripsi dan Makalah yaitu Huruf Times New Roman dengan ukuran 11. Atau juga bisa menggunakan beberapa huruf lain selain times new roman yaitu huruf Book Antiqua ukuran 10, Arial ukuran 10 serta Tahoma ukuran 9.
Tinta yang digunakan dalam penulisan Karya Ilmiah Makalah dan Skripsi ini menggunakan warna hitam.

3. Format Pengaturan Ruang Ketikan dan ruang tepi (margin) dalam makalah, skripsi dan laporan Ruang ketikan adalah ruang yang disediakan pada kertaas pengetikan isi makalah / Laporan / Skripsi dan karya ilmiah lainnya. Sedangkan Ruang Tepi adalah ruangan di sekeliling ruang ketikan dan ruang tepi ini harus dikosongkan. Biasanya dikenal dengan lebar margin atas, bawah, kiri serta kanan. Berikut ini pengaturannya :
Format Penulisan Skripsi
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2 Cm
Format Penulisan Makalah / Laporan Ilmiah lain
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2,5 Cm

Perlu diperhatikan bahwa untuk di tepi margin kanan, baik dalam makalah, skripsi maupun laporan karya ilmiah lainnya jangan mengorbankan kaidah pemotongan kata.

4. Indensi
Indensi memiliki pengertian permulaan pengetikan baris pertama pada setiap paragraf baru.
Pengetikan paragraf baru dimulai pada ketukan ke-7.

5. Format Penomoran Halaman Karya Ilmiah, Makalah dan Skripsi
Penomoran halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada dalam makalah, skripsi serta laporan karya ilmiah lain mulai dari bagaian awal hingga lampiran, kecuali untuk lembar Judul, Lembar pernyataan, lembar pengesahan, lembar persetujuan serta lembar pengesahan tim penguji tidak perlu dilakukan penomoran. Adapun ketentuan penulisan nomor halaman adalah sebagai berikut :
Nomor Halaman untuk bagaian awal ditempatkan ditengah bagian bawah halaman dengan menggunakan huruf Romawi kecil (misalnya : i, ii, iii, dst).
Nomor halaman untuk bagian isi dan lampiran ditempatkan di sudut kanan atas setiap halaman dengan menggunakan angka arab ( misalnya : 1,2,3 dst), kecuali halaman yang membuat awal bab.
Nomor halaman untuk bagian isi yang memuat awal bab ditempatkan ditengah bagian bawah halaman dengan menggunakan angka arab (misalnya 1,2,3, dst)

6 . Penulisan Kata Bilangan Pengejaan, Pemenggalan dan Penyingkatan Kata
Penulisan kata bilangan
Semua kata bilangan dari satu sampai sembilan harus ditulis dengan huruf dan tidak boleh diikuti dengan angka dalam kurung. Demikian juga bilangan-bilangan kelipatan sepuluh sampai dengan seratus dan kelipatan seribu ditulis dengan huruf, misalnya : empat puluh, lima puluh, lima ratus, dan lima ribu. Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk penulisan kata bilangan dalam uraian. Sedangkan untuk nomor rumah, tanggal, nomor telepon, bilangan dalam tabel, bilangan persentase dan nomor halaman, boleh ditulis dengan angka arab.
Bilangan yang terdiri dari empat angka atau lebih ditulis dengan memberikan satu tanda titik menyekat ribuan dan jutaan, misalnya 7.450 , 25.550 , 6.333.059 sedangkan untuk bilangan desimal, digunakan tanda koma (,) sebagai penyekat berlaku. Sedangkan penulisan nama bulan harus dengan huruf.
Pengejaan, pemenggalan dan penyingkatan kata harus sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku.

7. Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan.
Format Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan biasanya melibatkan para penguji, pembimbing serta Ketua Fakultas, dekan atau kepala Jurusan / Program Studi. Ditulis dengan tinta berwarna hitam serta menggunaka kertas jeruk.


Kutipan adalah Pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang/seorang yang terkenal yang terdapat dalam sebuah buku.

Fungsinya :
  • Sebagai landasan teori
  • Memeperjelas permasalahan yang dibahas
  • Memperkuat pendapat yang dibahas

Jenis kutipan
  • Kutipan langsung
  • kutipan pendek (kurang dari empat baris)
  • kutipan panjang (lebih dari empat baris)
  • Kutipan tak langsung
  • Kutipan bervariasi

Cara mengutipan
  • Kutipan langsung yang kurang dari empat baris
  • Kutipan langsung yang lebih dari empat baris
  • Kutipan yang ditulis pada catatankaki

Catatan Kaki
Pengertian adalah semua keterangan yang berkaitan dengan uraian (teks) yang ditulis dibagian bawah halaman yang sama.

Tata cara membuat catatan kaki
1. Penomoran
2. Pengunaan singkatan
Singkatan – singkatan itu adalah:
- Ibid
- Loc. Cit
- Op. Cit Singkatan-singkatan yang lain:
- C atau Ca dari Circa
- Cap atau Chap dari Caput
- Et al. Dari et aliii
- Et seq dari et seqwens atau et seqwentes

Daftar Pustaka (Bibilografi)
Pengertian adalah sumber yang digunakan sebagai acuan saat menulis karya tulis. Fungsinya :
  • Sebagai pertanggung jawaban penulis
  • Penghargaan terhadap orang yang dijadikan sumber
  • Indikasi bobot karangan yang dibuat
  • Membantu pembaca yang tertarik mempelajari lebih lanjut
  • Melengkapi catatan kaki
  • Menjelaskan lebih lanjut tentang sumber pustaka


Penulisan Daftar Pustaka
- Buku
- nama pengarang
- tahun terbit
- judul buku
- tempat terbit
- nama penerbit
- Majalah dan Surat Kabar
- Majalah:
- nama pengarang. tahunterbit. judulartikel. tanggal terbit. tempat terbit

Antologi:
nama pengarang. tahun terbit. judul buku. tempat terbit : nama penerbit

sumber: link ini